Jalan-jalan ke sumatera barat, rasanya tidak akan sempurna kalau tidak menikmati hidangan kulinernya. salah satu hidangan kuliner khas sumatera barat yang jarang kita dapatkan di rumah makan padang adalah sambalado tanak.
Samba lado tanak adalah sambal masakan khas masyarakat Nagari Sungai Jambu, di pinggang Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar (sekitar 700 m dari permukaaan laut).
Penduduk di nagari ini jika makan sangat mementingkan adanyasamba lado (sambal) karena suhu di tempat ini sangat dingin. Karena kebiasaan ini, penduduk di nagari-nagari sekitarnya menamakan masyarakat Sungai Jambu dengan sebutan “Sungai Jambu Gadang Lado” (Sungai Jambu besar sambal).
Masyarakat Nagari Sungai Jambu sangat pandai membuat berbagai jenis samba lado, dan salah satunya adalah samba lado tanak. Samba lado tanak diolah dari bahan-bahan cabe yang sudah digiling, santan kelapa yang sudah dimasak, ikan teri, petai/jengkol, telur yang sudah di rebus dan ditambah rempah-rempah lainnya, kemudian semua bahan-bahan tersebut dimasak dalam kuali dengan api dari bahan bakar kayu.
Setiap makan dengan sambalado tanak ini saya selalu ingat dengan nenek. beliau adalah koki yang paling top dalam membuat sambalado tanak, ciri khas nenek memasak sambalado ini adalah diatas tungku, sehingga aroma asap kayu masuk ke dalam sambal. kapanpun kami minta di buatkan oleh kami para cucunya, beliau selalu siap membuatkan. ciri khas sambalado nenek adalah cabenya yang banyak serta santannya yang kental, sehingga mendatangkan rasa pedas yang nikmat. kalau tidak malu mungkin satu kuali habis untuk saya seorang.
ketika pulang kampung pun yang pertama sekali saya pesankan ke nenek adalah minta dibuatkan sambalado tanak. sayang sekarang nenek saya sudah tiada. tapi alhamdulillah saya tidak kehilangan kenikmatan rasa dari sambalado tanak ini. karena kelezatan sambalado tanak istri saya meski tidak selezat masakan nenek, akan tetapi tidak kalah dengan sambalado tanak yang di jual di luar. kekurangan sambalado tanak istri adalah cara masaknya yang beda, kalau nenek saya masaknya di atas tungku kayu, maka isteri masak di atas kompor.
0 komentar:
Posting Komentar