pada pergantian tahun penduduk antusias menyambut tahun baru 2014, langit di penuhi kembang api, pada pukul 00.00 Wib. langit di hiasi percikan kembang api, waupun padat merayap masyarakat yogakarta dan mahsiswa dari berbagai daerah tetap menantikan pergantian tahun. baik dari kalangan remaja, sampai orang tua, sangat menikmati suasana di malam hari. walaupun cuaca di siang hari tidak mendukung.

danau maninjau salah satu object wisata yang terletak di sumatra barat (padang) dan kabupaten agam, danau maninjau jalan lintas yang menghubungkan perjalanan kebukit tinggi, yang bisa dinikmat dengan mata telanjang, wisata dapat dilihat dri ketinggian kelok 44, wisata alam yang memanjakan mata wisataawan serta kuliner-kuliner yang sngat unik, seperti rinuak, pensi, dan lain-lain.
Kepulauan Raja Ampat

kepualauan yang terletak di papua barat, suber potensi alam yang kaya, raja ampat merupakan tuajuan wisata yang berpotensi. tempat wisata kekayaan alam yang bisa di nikmati, terutama yang pingin bulan madu, dan touring.





Pulau Sikuai, Padang Sumatera Barat. Bagi sobat yang masih bingung menentukan kemana tujuan atau destinasi sobat pada libur panjang hari Natal dan Tahun Baru 2013 ini, aku punya referensi tempat wisata yang indah, asyik, seru, dan menyenangkan yang bisa menjadi pertimbangan sobat. Nama tempat wisata itu adalah Pulau Sikuai yang terletak di Provinsi Sumatera Barat.

Kenapa aku memilihkan Pulau Sikuai ini untuk destinasi liburan tahun baru nanti. Ya, mungkin sobat sudah bosan dengan objek wisata yang itu-itu saja, dan ingin menikmati tempat indah lainnya di Indonesia. Pulau Sikuai secara geografis terletak setengah mil laut dari Kota Padang dan secara administratif berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.  

Resort
Pulau Sikuai memberikan pengalaman liburan sobat bersama pasangan atau pun keluarga menjadi tak terlupakan. Pulau yang memiliki luas 44 hektar ini memiliki keindahan alam yang masih asri dan alami, dihiasi hutan tropis yang lebat dan pesisir pantai yang berpasir putih dengan lambaian daun pohon kelapa, yang seakan-akan memanggil siapa saja untuk singgah.

Pulau yang dikembangkan sebagai tujuan wisata sejak tahun 1994 ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap dengan dibangunnya beberapa jenis penginapan seperti hotel berbintang 2, resort, restoran, kolam renang, dan beberapa buah cottage. Memang 2,4 hektar dari luas pulau cantik ini digunakan sebagai kawasan resort dengan fasilitas lengkap dan sisanya dibiarkan sebagai kawasan hutan tropis dan pantai.

Pasir Putih
Banyak aktivitas yang bisa kita lakukan di pulau ini. Seperti berenang di pantai dengan laut yang biru, snorkeling, bermain kano dan sebagainya. Saking jernihnya air laut di pulau ini, kita bisa melihat terumbu karang yang ada di dasar laut dari atas perahu. Selain itu bila kita beruntung, bisa menjumpai bayi-bayi penyu yang sedang bermain di sela-sela batu karang.

Selain beraktivitas di pantai, kita bisa mencoba trekking di hutan tropis di pulau Sikuai ini. Sudah ada anak tangga yang dibangun menuju puncak bukit sehingga memudahkan wisatawan untuk melakukan olahraga yang satu ini, namun tetap saja melelahkan. Atau sobat bisa bersepeda di track di tepi pantai sambil menikmati hembusan angin laut yang hangat.

Bersepeda
Dan yang tak boleh dilupakan adalah pemandangan matahari terbenam atau sunset di pantai Pulau Sikuai ini. Sunset di pulau ini sungguh indah, karena memang pulau ini berada di sebelah barat Pulau Sumatera, sehingga pemandangan ketika matahari terbenam tidak terhalangi oleh apapun. Terlihat matahari berwarna kemerahan tatkala akan pergi dari pandangan kita.

Untuk mencapai Pulau Sikuai ini cukup mudah. Dari Pelabuhan Muaro Padang bisa ditempuh selama 45 menit saja dengan menggunakan kapal. Atau dari Dermaga Airud Bungus dalam waktu 35 menit saja.

Bila sobat ingin ke pulau ini, ada paket wisata sehari dengan biaya Rp 250 ribu/orang yang dikelola oleh PT Abadi Wijaya yang sekarang mengelola New Sikuai Island Resort. Dengan paket ini, dari Padang pengunjung akan berangkat dari Pelabuhan Muaro Padang pada pukul 10.00 pagi naik speed boat yang telah disediakan dan sore harinya pulul 16.00 sudah harus kembali dari Pulau Sikuai ke Pelabuhan Wisata Bahari di Padang.

Peta
Namun bila sobat ingin menginap di Pulau Sikuai untuk menikmati panorama sunset yang begitu indah, sobat harus mengeluarkan uang sebesar Rp 600 ribu - Rp 4 juta permalam. Cukup mahal memang tapi untuk liburan akhir tahun rasanya harga itu masih bisa dimaklumi. Tertarik berlibur ke Pulau Sikuai?!.
Apa yang disebut dengan ekowisata atau sering juga ditulis atau disebut dengan ekoturisme, wisata ekologi, ecotoursism, eco-tourism, eco tourism, eco tour, eco-tour dsb?
Rumusan 'ecotourism' sebenarnya sudah ada sejak 1987 yang dikemukakan oleh Hector Ceballos-Lascurain yaitu sbb:
"Nature or ecotourism can be defined as tourism that consist in travelling to relatively undisturbed or uncontaminated natural areas with the specific objectives of studying, admiring, and enjoying the scenery and its wild plantas and animals, as well as any existing cultural manifestations (both past and present) found in the areas."
"Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari) dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk-bentuk manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini."
Rumusan di atas hanyalah penggambaran tentan kegiatan wisata alam biasa. Rumusan ini kemudian disempurnakan oleh The International Ecotourism Society (TIES) pada awal tahun 1990 yaitu sebagai berikut:
"Ecotourism is responsible travel to natural areas which conserved the environment and improves the welfare of local people."
"Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat”. 
Definisi ini sebenarnya hampir sama dengan yang diberikan oleh Hector Ceballos-Lascurain yaitu sama-sama menggambarkan kegiatan wisata di alam terbuka, hanya saja menurut TIES dalam kegiatan ekowisata terkandung unsur-unsur kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahtraan penduduk setempat. Ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan. Dengan kata lain ekowisata adalah kegiatan wisata alam plus plus. Definisi di atas telah telah diterima luas oleh para pelaku ekowisata.
Adanya unsur plus plus di atas yaitu kepudulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat setempat ditimbulkan oleh:
Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang bersifat eksploatatif terhadap sumber daya alam.
Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat.
Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat.
Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi ('economical benefit') dari lingkungan yang lestari.
Kehadiran wisatawan (khususnya ekowisatawan) ke tempat-tempat yang masih alami itu memberikan peluas bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata, porter, membuka homestay, pondok ekowisata (ecolodge), warung dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan mereka atau meningkatkan kualitas hidpu penduduk lokal, baik secara materiil, spirituil, kulturil maupun intelektual.
Sedangkan pengertian Ekowisata Berbasis Komunitas (community-based ecotourism) merupakan usaha ekowisata yang dimiliki, dikelola dan diawasi oleh masyarakat setempat. Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan ekowisata dari mulai perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan ekowisata sebanyak mungkin dinikmati oleh masyarakat setempat. Jadi dalam hal ini masyarakat memiliki wewenang yang memadai untuk mengendalikan kegiatan ekowisata.

Padang

Hujan Ringan
23 - 32 °C

Pontianak

Hujan Ringan
24 - 32 °C

Makassar

Hujan Ringan
23 - 27 °C

Ambon

Hujan Ringan
24 - 32 °C

Yogyakarta

Hujan Ringan
23 - 31 °C

Surabaya

Hujan Ringan
23 - 33 °C
Selengkapnya


untuK yang di jogja cuaca hari ini hujan, yang mw tahun baruan ama doi, keluarga dan teman jangan lupa bawa mantel bgi yg bawa motor dan yg bawa mobil siap siaga payung............................................................................................................................................


Melihat kemegahan Great Wall tak perlu jauh-jauh ke China. Kota Bukittinggi di Sumatera Barat juga punya, Janjang Koto Gadang namanya. Inilah tempat wisata baru di Sumatera Barat yang membawa Anda serasa di Tembok China.
Janjang Koto Gadang menghubungkan kawasan Bukittinggi dan Agam. Dilongok dari situs resmi Pemerintah Sumatera Barat, Kamis (25/7/2013), objek baru ini menambah ikon bagi pariwisata di Sumatera Barat.
Great Wall ala Sumatera Barat ini memiliki panjang sekitar 1 km. Karena menghubungkan dua tempat, ada dua pintu masuk bagi traveler yang ingin menapakkan kaki di tembok raksasa ini.
detikTravel pun sempat berkunjung ke tempat wisata baru ini beberapa waktu lalu. Dari Bukittinggi,wisatawan bisa masuk lewat pintu yang letaknya tak jauh dari Lobang Jepang. Dari sana, wisatawan akan melalui jalan yang menurun.
Siap-siap terpana dengan pemandangan yang disuguhkan. Mata Anda akan dihadapkan dengan kegagahan Ngarai Sianok, persawahan dan tebing-tebing gahar.

Jeprat! Jepret! Jangan sia-siakan kesempatan untuk mengabadikan momen lewat jepretan lensa kamera. Berposelah layaknya berada di Great Wall China.
Selain itu, di sana ada juga jembatan gantung dan anak tangga yang tinggi. Beberapa titik pun disiapkan pos-pos, untuk tempat beristirahat sambil menikmati pemandangan sungai, sawah, dan tebing. Memang, perlu stamina kuat untuk menjelajahi tempat ini.
Jika ingin menuntaskan perjalanan Janjang Koto Gadang ini, sebaiknya traveler menyiapkan air minum. Jarak tempuh sejauh 1 km akan membuat tenggorokan Anda meronta kehausan.
Terlebih, medan yang ditempuh cukup menantang. Anda harus trekking di jalur yang mendaki dan menurun. Jika sekira tidak kuat, sebaiknya cukup jelajah setengah perjalanan saja.

Pantai Pasir Jambak, Wisata Pantai menarik di Padang.
Pantai Pasir Jambak
Pantai Pasir Jambak ini lokasinya berada sekitar 20 Km jika dari pusat kota menuju arah ke utara melewati jalan raya Padang - Bukittinggi, pada sekitar Km ke 14 belok ke kiri untuk menuju ke Pantai Pasir Jambak. Pantai ini memiliki pasir putih yang lebar dan landai serta banyak dipenuhi oleh pohon-pohon kelapa. Disini tersedia fasilitas wisata yang berupa pintu gerbang, tempat parkir kendaraan, panggung untuk hiburan, warung-warung makanan, home-stay, gazebo, dan juga penyewaan perahu. Sangat cocok untuk Anda yang suka berjemur, berenang, naik perahu, bersantai, atau ingin melihat indahnya matahari terbenam (sunset). Tempat wisata ini bisa dicapai dengan menggunakan angkot, bis kota ataupun taxi.

Panorama Kota Padang dari Gunung Padang
Panorama Kota Padang

Pada kawasan pelabuhan Muara akan banyak dijumpai beberapa bangunan bersejarah peninggalan dari jaman Belanda. Beberapa bangunan yang berada di kawasan tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai sebuah cagar budaya. Di antaranya seperti Masjid Muhammadan bertarikh 1843, yang merupakan sebuah bangunan masjid berwarna hijau muda yang pertama dibangun oleh kumpulan orang komunitas keturunan India.

Cagar budaya yang lain, seperti Klenteng Kwan Im yang juga bernama See Hin Kiong tahun 1861 kemudian direnovasi kembali pada tahun 1905 setelah sebelumnya pernah terbakar. Dari hiliran Batang Arau, akan terdapat jembatan yang dinamakan jembatan Sitti Nurbaya.

Jembatan Sitti Nurbaya ini menghubungkan antara kawasan bukit yang biasa dikenal dengan nama Gunung Padang. Pada bukit ini juga terdapat Taman Sitti Nurbaya yang menjadi tempat lokasi kuburan dari Sitti Nurbaya. Kawasan bukit ini dahulunya menjadi sebuah tempat permukiman awal dari masyarakat etnis Nias di Kota Padang. Sumber : id.wikipedia.org

Demikian info tempat wisata di Padang, dan selamat liburan ke Padang!!. 


Sri Gethuk Sri Gethuk Sri Gethuk Sri Gethuk

AIR TERJUN SRI GETHUK

Alamat: Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia

Koordinat GPS: S7°56'36" E110°29'21" (lihat peta)
Terletak di antara ngarai Sungai Oya yang dikelilingi areal persawahan nan hijau, Air Terjun Sri Gethuk selalu mengalir tanpa mengenal musim. Gemuruhnya menjadi pemecah keheningan di bumi Gunungkidul yang terkenal kering.

AIR TERJUN SRI GETHUK
Gemuruh Suara Air Pemecah Hening di Tanah Kering

Eksotisme Grand Canyon di daerah utara Arizona, Amerika Serikat tentunya tak bisa disangkal lagi. Grand Canyon merupakan bentukan alam berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh aliran Sungai Colorado. Nama Grand Canyon kemudian diplesetkan menjadi Green Canyon untuk menyebut obyek wisata di Jawa Barat yang hampir serupa, yakni aliran sungai yang membelah tebing-tebing tinggi. Gunungkidul sebagai daerah yang sering diasumsikan sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga menyimpan keindahan serupa, yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai dengan air terjun indah yang tak pernah berhenti mengalir di setiap musim. Air terjun tersebut dikenal dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.
Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya. Tentu saja YogYES memilih untuk naik rakit sederhana yang terbuat dari drum bekas dan papan.
Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.
Tak berapa lama menaiki rakit, suara gemuruh mulai terdengar. Sri Gethuk menanti di depan mata. Bebatuan yang indah di bawah air terjun membentuk undak-undakan laksana tepian kolam renang mewah, memanggil siapa saja untuk bermain di dalam air. YogYES pun turun dari rakit dan melompati bebatuan untuk sampai di bawah air terjun dan mandi di bawahnya. Kali ini rasanya seperti berada di negeri antah berantah di mana air mengalir begitu melimpah. Air mengalir di sela-sela jemari kaki, air memercik ke seluruh tubuh, air mengalir di mana-mana. Seorang kawan tiba-tiba berteriak "Ada pelangi!". Saat menengadah, selengkung bianglala nan mempesona menghiasi air terjun. Sesaat YogYES merasa menjadi bidadari yang berselendangkan pelangi.


Lokasi: Kalibiru, Sermo, Hargowilis, Kokap Kulon Progo DIY
"Indahnya Hutan Wisata"
Desa Wisata Kalibiru
Kalibiru merupakan kawasan hutan yang dikelola masyarakat sekitar dan dijadikan objek wisata alam. Hutan wisata ini berada di perbukitan Menoreh, tepatnya di Desa Hagrowilis, Kecamatan Kokap, Kulonprogo. Dari Wates, ibukota Kulonprogo, Kalibiru berjarak 10 km. Sedang dari Kota Yogyakarta, Kalibiru berjarak 40 km dan dapat ditempuh dalam waktu 60-90 menit.
Pada tahun 1950-an, Kalibiru merupakan hutan lindung yang belum dijamah manusia. Namun seiring berjalannya waktu, banyak pembalakan liar terjadi di Kalibiru. Sampai pada tahun 1997 Kalibiru menjadi hutan yang tandus dan gersang. Oleh sebab itu warga sekitar kemudian berinisiatif mengelola Kalibiru untuk membuat hutan itu kembali hijau dan sejuk. Melalui Komunitas Lingkar, masyarakat sekitar mengubah Kalibiru yang tandus dan gersang menjadi hijau dan sejuk. Setelah lima tahun dikelola oleh masyarakat, jumlah dan pertumbuhan tanaman di Kalibiru meningkat pesat. Ditemukan juga beberapa mata air. Sejak 14 Februari 2008 hutan ini secara resmi dikelola masyarakat selama 35 tahun dengan adanya Izin Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan. Kini Kalibiru membalas budi masyarakat yang telah merawatnya dengan menjadi hutan wisata yang indah.
Kalibiru terbentang 450 meter diatas permukaan laut. Jika cuaca cerah, dari balik hutan Kalibiru kita dapat melempar pandangan  sampai gunung Merapi, pantai selatan, dan Waduk Sermo. Karena berada di perbukitan yang cukup tinggi, Kalibiru sejuk dan udaranya jernih tanpa polusi. Tentu hal ini menjadi nilai lebih bagi pengunjung yang berasal dari perkotaan yang sehari-hari menghirup udara kota yang kotor.
Selain bentang alamnya yang indah oleh paduan hutan yang hijau dan perbukitan, sosial budaya masyarakat sekitar Kalibiru juga menjadi daya tarik. Masyarakat sekitar dikenal ramah, santun, memiliki rasa kekeluargaan, dan senang gotong royong. Selain itu, masyarakat Kalibiru juga mempertahankan beraneka ragam seni budaya tradisional, sehingga mampu menghadirkan eksotisme yang khas bagi pengunjung.
Masyarakat yang secara bahu-membahu mengelola hutan wisata Kalibiru juga mempunyai komitmen untuk menjaga lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur bangunan di Kalibiru. Tak ada satu bangunan pun yang berbahan beton. Semuanya terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu atau kayu dan dirancang sesuai arsitektur Jawa kuno. Berbagai bangunan yang disediakan sebagai fasilitas pengunjung di Kalibiru antara lain pondok wisata, gardu pandang, joglo, sampai perpustakaan. Selain itu terdapat pula area outbond, jalur tracking, dan lintasan flying fox.
Di Kalibiru tersedia berbagai paket wisata, diantaranya wisata perdesaan, budaya, pendidikan, keluarga, terapi alam, dan lain-lain. Untuk masuk ke hutan wisata Kalibiru, pengunjung harus membayar retribusi sebesar Rp. 2000,- Dan untuk menikmati desir adrenalin di lintasan flying fox, pengunjung dikenakan biaya Rp 10.000,- untuk dewasa dan Rp. 5.000,- untuk anak-anak. (kotajogja.com/foto:aanardian)


Lokasi: Desa Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
"Keindahan Pasir Putih Nan Menggoda"
Pantai Sepanjang
Pantai Sepanjang sesuai dengan namanya memiliki garis pantai yang terpanjang di antara pantai-pantai di daerah Gunungkidul. Hamparan luas pasir putih yang memanjang dari sisi barat ke timur yang di batasi dengan perbukitan batu karang  yang kokoh tegak berdiri. Pantai yang segaris dengan Sundak - Kukup - Baron ini menawarkan keindahan Kuta Tempo Doeloe. Semoga keasliannya terjaga dan tidak menjadi eksploitasi untuk kepentingan sesaat.

Masuk di area pantai Sepanjang, kita akan disambut dengan suara deburan ombak yang terus bernyanyi dengan ditingkahi suara angin pantai yang besar. Panasnya matahari tidak sebanding dengan keindahan batu-batu karang yang berada di bawah air serta bukit-bukit penjaga yang setia sepanang masa terhadap keindahan pasir putih pantai ini.

Keindahan pantai ini tersibak ketika air laut surut, dengan bermunculnya ceruk-ceruk batu diantara belantara batu karang membentuk habitat aneka biota laut. Penduduk sekitar juga memanfaatkan air laut surut untuk mengambil beberapa rumput laut untuk dijadikan konsumsi pribadi maupun dijual setelah menjadi produk olahan.

Layaknya bunga mawar, keindahan dan kecantikan Pantai Sepanjang memiliki “senjata rahasia” yang menjebak para pengunjung yang terlalu asyik bermain ketengah pantai ketika laut surut, karena karena di pantai Sepanjang terdapat ceruk yang dapat menjadi jebakan bagi mereka. Kunjungan ke Pantai Sepanjang akan ditutup dengan merekahnya senja di ufuk barat, ketika sang surya perlahan bersembunyi di balik kanan, memancarkan bias warna yang menakjubkan. (konten: aan ardian/kotajogja.com)
Gunung Nglanggeran menawarkan sensasi pendakian malam bertabur cahaya. Dengan jarak tempuh pendakian lebih kurang dua jam, wisatawan bisa menapaki puncak tertinggi gunung api purba itu. Tak hanya keindahan alam, kenangan tak terlupakan sesungguhnya terletak pada suguhan keramahan warga sekitar.

Mungkin hanya di gunung api purba di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, ini para pendaki benar-benar ”dimanjakan”. Setelah lelah
menapaki bongkahan batu jenis breksi, wisatawan bisa bersantai sembari menikmati sajian makan pagi, siang, atau malam dari penduduk sekitar.
Asalkan sudah pesan sebelum naik gunung, warga siap mengantar pesanan makanan hingga ke ketinggian 700 meter di atas permukaan laut itu. Harga aneka menu makanan pun cukup mencengangkan karena murahnya. Nasi rames yang diantar dengan peluh bercucuran itu hanya Rp 3.000 per bungkus.
Ditemani pemuda karang taruna Bukit Putra Mandiri dari Desa Nglanggeran, Kompas mendaki Gunung Nglanggeran yang pernah aktif 70 juta tahun lalu itu pada pertengahan Juli lalu, keduanya pada malam hari. Jika ingin menyaksikan puncak keindahan Gunung Nglanggeran, pendakian malam memang menjadi satu-satunya pilihan.
Berjarak tempuh 22 kilometer dari Kota Wonosari, kawasan Gunung Nglanggeran, tersusun dari material vulkanik tua. Gunung tersebut diperkirakan pernah aktif pada 70 juta tahun lalu.


28 mata air


Gunung Nglanggeran memang cocok sebagai tempat persembunyian karena memiliki lebih dari 28 mata air. Tepat di samping Goa Jepang, terdapat sumber mata air yang tak pernah kering sepanjang masa. Warga meyakini sumber berupa rembesan air itu berasal dari telaga mistis yang dijuluki Telaga Wungu. Konon, hanya orang berhati bersih yang mampu melihat keberadaan telaga itu.
Puncak tertinggi dari Gunung Api Purba Nglanggeran segera kami jumpai setelah berjalan kaki selama lebih kurang dua jam. Puncak tersebut dijuluki Gunung Gede, berupa bongkahan batuan seluas setengah hektar. Di pucuk tertinggi itulah kami menikmati suguhan taburan cahaya. Setelah puas menikmati taburan bintang jatuh, kami menyaksikan terbitnya bulan dari arah timur.
Tak hanya taburan cahaya alam. Kerlap-kerlip cahaya kota dari Yogyakarta, Klaten, dan Surakarta pun menampakkan kecantikannya. Jurang yang mengelilingi Gunung Gede ini konon merupakan bekas kawah dari gunung api purba. Jauh dari hiruk pikuk keramaian, kami hanya sanggup mendengar deru angin, bunyi jangkrik, dan sesekali dahan yang patah karena gerakan binatang luwak.
Nama Nglanggeran, menurut Triyanto, berasal dari kata Plangaran yang bermakna setiap perilaku jahat pasti tertangkap. Gunung Nglanggeran ini tersusun dari banyak bongkahan batuan besar yang oleh warga sekitar disebut Gunung Wayang karena bentuknya menyerupai tokoh pewayangan.
Menurut kepercayaan setempat, gunung ini dijaga Ki Ongkowijoyo dan para punakawan Semar, Gareng, Petruk, serta Bagong. Tak heran, sebagian orang masih mengeramatkan gunung tersebut. Pada malam tahun baru Jawa atau Jumat Kliwon, beberapa orang memilih semedi di pucuk gunung. Di Gunung Nglanggeran ini pula warga pernah menemukan arca mirip Ken Dedes.
Setelah menikmati terbitnya matahari, pengunjung pun disuguhi hijaunya alam pegunungan. Gunung Nglanggeran juga menjadi rumah bagi aneka flora dan fauna langka, mulai dari kijang, kera, hingga cendana liar.
Beragam cara masyarakat menyambut datangnya Tahun Baru 2014. Ingar bingar pesta kembang api, pentas musik, raungan sepeda motor sudah menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat mulai dari berbagai kota hingga pelosok pedesaan.

Di ibu kota ada Jakarta Night Festival, di kota Bengawan, ada Solo Car Free Night dengan beragam hiburan. Namun ada acara berbeda dilakukan warga Lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Bersama puluhan seniman dalam dan luar negeri, mereka akan menggelar seminar, sarasehan dan pementasan seni.

Acara berjudul "Srawung Seni Candi" tersebut akan dihelat di kompleks Candi Sukuh, dari 31 Desember hingga 1 Januari 2013, mulai pagi hingga malam.

Menurut penggagas acara, Suprapto Suryodarmo atau yang akrab dipanggil mbah Prapto, Srawung Seni candi atau mengenal seni candi dimaksudkan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kemanusiaan, alam, dan ketuhanan dalam seni dan budaya.

Candi Sukuh dipilih sebagai venue karena candi yang berada di ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut ini mempunyai keindahan bentuk bangunan. Keunikan candi yang dibangun pada zaman Majapahit tersebut, lanjut mbah Prapto, telah menginspirasi banyak seniman tanah air dan mancanegara untuk menciptakan karya seni sekaligus mementaskannya di sana.

"Candi Sukuh itu unik, mempunyai simbul-simbul Garuda, sesuai dengan lambang negara kita. Di sana juga ada relief Dewa Ruci. Candi Sukuh juga merupakan satu-satunya candi yang berbentuk piramida, yang mempunyai kaitan dengan kebudayaan piramida," ujar mbah Prapto, kepada merdeka.com, Sabtu (28/12).

Mbah Prapto menuturkan, ruang terbuka yang luas dan tempat-tempat berbentuk panggung dengan ragam hias bebatuan artistik, Candi Sukuh sangat cocok sebagai latar belakang sajian pertunjukan seni.

Tahun lalu Srawung Seni Candi menghadirkan banyak seniman kontemporer maupun tradisional yang datang dari berbagai kota di Indonesia dan mancanegara, tahun inipun tak jauh berbeda.

"Bedanya, tahun ini pementasan kita lebih ke umbul doa Bhineka Tunggal Ika. Harapannya agar Indonesia lebih punya kesadaran untuk saling menghargai, menghormati perbedaan. Masyarakat harus mempunyai visi masa depan, dalam konteks Indonesia yang mengglobal," paparnya.

Selain doa dan pementasan seni, juga digelar seminar, pembagian bibit tanaman, malam tirakatan. Beberapa pembicara yang akan hadir yakni, Seno Gumira Ajidarma dan Rahayu Supanggah. Sedangkan beberapa penyaji dari tanah air antara lain, Studio Taksu, Astri Kusumawardani, Joko Porong, Suprapto Suryodarmo, Rumah Tari Sangishu, Malang dance, Reog, Sabuk Janur, Sabdopalon Nayagenggong dan Ketoprak Ngampung..

Sementara pertunjukan budaya dari mancanegara antara lain, Anna Rubio Llambi, Anna Popovic, Bettina Maiz, Yui Nakagami, Agnes Christina, Mario Silva dan Gabriella.

Berbeda denga pertunjukan seni biasanya yang menggunakan tata cahaya dan special efek untuk membangun suasana, dalam Srawung Seni Candi, lebih mengedepankan unsur-unsur alam. Mereka meyakini unsur-unsur tersebut bisa menciptakan suasana pertunjukan dan memberikan roh pada setiap pementasan.

Menurut pimpinan Padepokan Lemah Putih tersebut, para penampil Srawung Seni Candi sebagian besar mengambil inspirasi dari bentuk dan kisah yang terdapat di Candi Sukuh. Mereka biasanya mengangkat tema tentang kisah-kisah seputar kesuburan dan transformasi manusia.

"Bagian-bagian bangunan dari Candi Sukuh ini seperti sudah berinteraksi dengan penampil acara. Candi seolah ikut aktif ambil bagian dalam setiap pementasan karya seni," ujarnya.
Malam Tahun Baru 2014 diyakini sebagian masyarakat sebagai hari penuh mitos. Sebab, perayaan tahun baru kali ini, jatuh pada malam 'Rebo Wekasan' yaitu hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Lantas kenapa dengan hari itu? Dan apa pula hubungannya dengan bulan Shafar di malam tahun baru?

Rebo dalam bahasa Jawa adalah hari Rabu, sedangkan Wekasan adalah pungkasan atau terakhir, sehingga dinamai Rabo Wekasan dalam istilah Jawa. Sedangkan bulan Shafar adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriyah Islam.

Masyarakat jahiliyah kuno, termasuk bangsa Arab, sering mengatakan bulan Shafar adalah bulan Tasa'um atau kesialan. Anggapan ini masih diyakini sebagian umat muslim hingga saat ini, termasuk sebagian bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.

Apa makna dari Rebo Wekasan itu? Salah satu tokoh masyarakat di daerah Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, H Umar Efendi mengatakan, hanya golongan orang-orang sufi yang mengerti makna ini.

Mereka (kaum sufi) dan masyarakat Jawa kuno, kata dia, serta sebagian kaum muslimin meyakini setiap tahun akan turun 320.000 bala, musibah, ataupun bencana (dalam referensi lain 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya), dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

"Sehingga dalam upaya tolak balak itu, diadakanlah ritual-ritual tertentu di malam Rabo Wekasan. Di antara ritual tersebut adalah dengan mengerjakan salat empat rakaat, yang diistilahkan dengan salat sunnah lidafil bala yaitu salat sunnah untuk menolak balak," terang alumnus Pondok Pesantren Rejoso, Jombang tersebut.

Kakek dengan tujuh cucu ini menjelaskan, salat sunnah lidafil bala ini dikerjakan pada waktu duha atau setelah salat Isyraq (setelah terbit matahari) dengan satu kali salam.

"Pada setiap rakaatnya, membaca Surat Al-Fatihah kemudian Surat Al-Kautsar 17 kali, Surat Al-Ikhlas 50 kali (dalam referensi lain 5 kali), Al-Muawwidzatain (Surat Al-Falaq dan surat An-Nas) masing-masing satu kali."

Ketika salam, dia melanjutkan, membaca ayat ke-21 dari Surat Yusuf sebanyak 360 kali, yang artinya: Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.

"Kemudian ditambah dengan Jauharatul Kamal tiga kali dan ditutup dengan bacaan Surat Ash-Shaffat ayat 180-182," katanya.

Namun, masih menurut H Umar, mengenai amalan-amalan tadi, mengutip KH Abdul Kholik Mustaqim, pengasuh Pesantren Al-Wardiyah Tambakberas, Jombang, para ulama yang menolak adanya bulan sial dan hari nahas Rebo Wekasan itu, berpendapat tidak ada nash hadits khusus untuk akhir Rabu bulan Shafar, yang ada hanya nash hadits dlaif yang menjelaskan, setiap hari Rabu terakhir dari setiap bulan adalah hari nahas atau sial yang terus menerus, dan hadits dlaif ini tidak bisa dibuat pijakan kepercayaan.

"Itu dulu, kata Kiai Mustaqim begitu. Dan yang kedua, kata Kiai Mustaqim, tidak ada anjuran ibadah khusus dari syarak. Ada anjuran dari sebagian ulama tasawwuf, namun landasannya belum bisa dikategorikan hujjah secara syari," kata dia mengutip kalimat Kiai Mustaqim.

"Ketiga, tidak boleh, kecuali hanya sebatas Salat Hajat Lidafilbalaalmakhuf ( untuk menolak balak yang dihawatirkan) atau Nafilah Mutlaqoh (salat sunah mutlak) sebagaimana diperbolehkan oleh Syara, karena hikmahnya adalah agar kita
bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah Taala," kutipnya lagi.

H Umar kembali mengutib pandangan kiai yang lain soal mitos Rebo Wekasan. Kali ini dia mengutip pandangan Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Miftakhul Akhyar tentang hadits kesialan terus menerus pada Rebo Wekasan.

"Kiai Miftah pernah juga mengatakan, nahas yang dimaksud Rebo Wekasan itu adalah bagi mereka yang meyakininya, bagi yang mempercayainya, tetapi bagi orang-orang yang
beriman meyakini bahwa setiap waktu, hari, bulan, tahun ada manfaat dan ada mafsadah, ada guna dan ada madharatnya. Hari bisa bermanfaat bagi seseorang, tetapi juga bisa nahas bagi orang lain," kutibnya pada wejangan Kiai Miftah.

Artinya, hadits yang dimaksud Kiai Miftah dalam kalimat yang dikutip H Umar itu, menyarankan agar jangan tidak menganggap itu semua sebagai suatu pedoman, setiap Rabu akhir bulan adalah hari nahas yang harus kita hindari.

"Karena ternyata pada hari itu, ada juga yang beruntung, ada juga yang buntung. Tinggal kita berikhtiar meyakini, semua itu adalah anugerah Allah. Dan kita kembalikan lagi semua persoalan kepada yang goib, yaitu Allah," kata dia memberi wejangan.

Meski begitu, karena aura mitos Rebo Wekasan ini sangat kuat bagi sebagain masyarakat Jawa dan sebagian umat muslim, H Umar memprediksi, pada malam Tahun Baru 2014 lusa, akan banyak orang-orang menjalani ritual keagamaan daripada berhura-hura.

"Kemungkinan tetap, mayoritas anak muda yang kurang paham bahkan mungkin meninggalkan mitos Rebo Wekasan saja yang akan meramaikan malam Tahun Baru dengan hura-hura. Sebab mereka hidup di zaman modern. Sedangkan kaum tua, atau golongan masyarakat yang menyakini Rebo Wekasan adalah hari kesialan, akan melakukan ritual, sebagian lagi ada yang berpuasa tiga hari, dimulai hari Senin besok sampai Rabu," pungkas dia memprediksi.
Anda pasti pernah mendengar sebuah ungkapan yang menyebutkan bahwa "an apple a day keeps the doctor away" bukan? Ungkapan ini mempunyai arti bahwa dengan rajin mengonsumsi satu buah apel sehari mampu membuat tubuh Anda menjadi lebih sehat sehingga Anda terhindar dari berbagai macam serangan penyakit.

Ada banyak cara untuk menikmati apel. Mulai dari mengonsumsinya begitu saja, dicampur ke dalam bahan makanan, hingga yang populer adalah dengan membuat jus apel.

Berikut adalah manfaat jus apel untuk kesehatan secara keseluruhan seperti dilansir dari indiatimes.com.

Mengurangi resiko penyakit jantung
Minum segelas jus apel setiap hari mampu mencegah pembentukan kolesterol dalam pembuluh darah dan arteri. Selain itu jus apel juga mampu mengurangi penyebab plak di arteri.

Meningkatkan kesehatan pencernaan
Segelas jus apel mampu membantu membersihkan hati dan ginjal Anda dari racun berbahaya. Karena sifat pembersihan itu, maka juga dapat berpengaruh dalam pembersihan sistem pencernaan.

Membantu dalam menurunkan berat badan
Jika Anda sedang mencoba untuk menurunkan berat badan, Anda dapat menambahkan segelas jus apel dalam menu diet Anda. Jus apel benar-benar bebas kalori, lemak, dan juga dapat menurunkan kolesterol.

Menyediakan cadangan energi
Jus apel mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, dan folat. Berbagai macam nutrisi tersebut mampu membuat tubuh Anda lebih berenergi.

Menurunkan resiko demensia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum jus apel secara teratur mampu menurunkan resiko demensia di hari tua. Selain itu jus apel juga memperlambat penuaan otak dan membantu otak Anda untuk tetap tajam.

Meningkatkan penglihatan
Jus apel kaya akan vitamin A yang membantu dalam meningkatkan kesehatan mata serta membuat penglihatan Anda supaya tetap tajam.

Ada begitu banyak manfaat kesehatan yang dapat Anda peroleh dari mengonsumsi jus apel. Jadi sediakan waktu setiap pagi untuk membuat jus apel agar tubuh lebih sehat.