Mandeh merupakan kawasan wisata yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan yang berbatas langsung dengan Kota Padang. Kawasan ini hanya berjarak 56 Km dari Padang dengan Luas ± 18.000 Ha dan waktu tempuh sekitar 56 menit. Kawasan Wisata Mandeh melingkupi 7 Kampung di 3 nagari yang dihuni oleh 9.931 jiwa penduduk dengan mata pencaharian bertani, berternak dan nelayan. Objek wisata Kawasan Mandeh (Mandeh Resort) sudah dikenal baik tingkat nasional maupun Internasional dengan adanya investasi asing (Itali), mengembangkan resort wisata yang dikenal dengan Cubadak Paradiso. Bahkan Kawasan Mandeh telah menjadi destinasi utama kebijakan sector pariwisata kebaharian yang dimasukkan kedalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) bersama biak dan Bunaken. Kawasan Wisata Mandeh sangat menjanjikan untuk dijadikan tujuan investasi.
Lokasi ini disebut sebagai Mandeh Resort karena salah satu kampung yang ada di kawasan ini bernama Kampung Mandeh, yang terkenal di bagian tengah Teluk Carocok Tarusan. Teluk Carocok Tarusan cukup landai dan tidak berombak karena disekitarnya terdapat beberapa pulau kecil diantaranya Pulau Traju, Pulau Setan Besar dan Kecil, Pulau Sironjong Besar dan Kecil, selain tentunya Pulau Cubadak. Sementara di bagian selatan kawasan ini tepatnya di Kampung Carocok ada sebuah tanjung meliuk bagaikan kail, sehingga teluk terlihat bagaikan sebuah danau yang menakjubkan dengan riaknya yang selalu bernyanyi tak henti-hentinya.
Disisi utara Kawasan Mandeh terdapat beberapa pulau yang melingkar yaitu : Pulau Bintangor, Pulau Pagang, Pulau Ular, dan Pulau Marak yang berdampingan dengan sikuai Island. Disepanjang pantai dari Kampung Sungai Pisang sampai ke Kampung Carocok kawasannya cukup landai dan berpasir putih dengan beberapa pohon pelindung seperti pohon kelapa, pohon waru, pohon nangka dan lain sebagainya. 7 Kampung dari 3 Nagari di kawasan ini termasuk kedalam kawasan pengembangan wisata yaitu : Kampung Mudiak Air, Kampung simpang Carocok, Kampung Pulau Karam, Kampung Sungai Nyalo, Kampung Sungai Tawar, Kampung Sungai Pinang dan Kampung Teluk Raya. Penduduk di sekitar Kawasan Mandeh terkenal cukup ramah dan cepat berbaur dengan masyarakat pendatang, bahkan suka membantu.
Tidaklah mengada-mengada kiranya, bila kawasan ini dijuluki dengan The Paradise in the Shouth (surga di Selatan), maksudnya di bagian selatan Provinsi Sumatera Barat. Di surga inilah semua kedamaian bisa didapat. Penduduk setempat memanfaatkan ketenangan dan kedamaian teluk ini dengan melayarinya,menyelam serta berlayar dengan kapal penangkapan ikan. Bahkan wisatawan yang datang kesini sering memanfaatkan danau laut ini untuk berenang dari satu pulau ke pulau lainnya, selain tentunya juga untuk menyelam, menyaksikan keindahan dasar laut dengan berbagai bentuk dan jenis kerang dan ikan-ikan yang hidup disana.
Gerbang masuk Kawasan Mandeh dapat dicapai melalui laut dan jalan darat. Bila naik kapal/ boat bisa dari Pelabuhan Bungus, Gaung, Teluk Bayur atau dari Pelabuhan Muara Padang serta Teluk Tarusan. Sedangkan bila melalui jalan darat, terdapat tiga alternative dari tiga ruas jalan yang berbeda. Alternatif pertama dari Pasar Tarusan melalui simpang carocok, dan alternative kedua dari Bungus terus ke Sungai Pinang dan Sungai Nyalo. Ruas jalan terbaru ialah melewati Carocok terus menyusuri bibir pantai dan perbukitan yang landai sepanjang 12,5 Km.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Mandeh
 
Tidak banyak yang akan saya ceritakan mengenai Pantai Tiga Warna karena telah saya tulis sebelumnya di tulisan yang berjudul “Pantai Tiga Warna – Aquascape Alami di Malang Raya“. Jika Anda ingin membaca ulasan dan video yang telah saya buat mengenai Pantai Tiga Warna, jangan baca tulisan ini. Klik link di atas daripada harus membaca tips dari saya ketika berkunjung kesana. Hehe 😀
Pada umumnya berkunjung ke pantai tidak membutuhkan banyak perlengkapan yang merepotkan. Berikut adalah tips berkunjung ke Pantai Tiga Warna:
1. Reservasi minimal 7 hari sebelum kedatangan
Berkunjung ke Pantai Tiga Warna wajib melakukan reservasi. Dari pengalaman saya yang melakukan reservasi untuk 2 hari ke depan ternyata sudah tidak mendapat kuota (100 orang). Selain itu, kunjungan di saat liburan panjang (peak season) sangat tidak saya sarankan. Jika terpaksa harus berkunjung saat peak season, lakukan reservasi minimal 1 bulan sebelum kedatangan.
2. Dapatkan info tentang pasang surut air laut di Pantai Tiga Warna
Pasang surut air laut sangat berpengaruh dengan wilayah bawah laut mana saja yang dapat kita jelajahi. Jika surut, pengunjung akan diarahkan (oleh petugas jaga) untuk berenang di area tertentu. Sayang sekali mengingat karang yang dihampiri banyak ikan tidak tumbuh di semua titik di Pantai Tiga Warna. Disarankan untuk berkunjung saat air laut sedang normal (tidak naik dan tidak surut).
3. Usahakan tiba sebelum pukul 12.00 siang
Perjalanan dari pos administrasi menuju Pantai Tiga Warna membutuhkan waktu paling tidak 60 menit. Jika Anda tiba di pos administrasi lebih dari pukul 12 siang, bisa dibayangkan kondisi jalan pulang pasti akan semakin gelap.
4. Bawalah makanan menuju pantai
Tidak ada yang menjual makanan di sepanjang jalur antara pos administrasi dan Pantai Tiga Warna. Di Pantai hanya akan kita temui penjual mi instan dan air mineral. Jika tidak menyiapkan logistik sendiri dan stok yang dijual di pantai habis, tamatlah riwayat Anda. Hehehe, bercanda 😀
5. Siapkan kamera anti air
Karena Pantai Tiga Warna menawarkan keindahan bawah laut, sayang sekali jika Anda tidak mengabadikannya karena tidak ada kamera bawah air. Terlebih jika hanya sibuk ber-selfie ria di pasir pantai atau ketika berenang. Mengapa tidak melakukannya di pantai lain atau bahkan di kolam renang saja? Hehehe
< btw jika Anda butuh GoPro untuk disewa, saya siap membantu menyediakannya 😉 >
6. Siapkan fisik Anda
Jalan kaki sekitar 120 menit (PP) dan berenang selama maksimal 2 jam akan membuat tubuh Anda ‘bekerja’ lebih. Jika tidak terbiasa, mungkin menuju Pantai Tiga Warna akan menjadi sangat melelahkan. Terlebih jika keesokan harinya harus ‘ngantor’ dan mengakibatkan kurangnya performa bekerja. Bisa jadi bos Anda tidak memperbolehkan lagi untuk liburan. Hehehe
7. Jangan lupa sunblock
Penggunaan Sunblock sangat saya sarankan karena kegiatan snorkling di bawah teriknya matahari mampu membuat Anda terlena. Wajah dan kulit bisa menjadi gosong dan bahkan terbakar. Sunburn atau terbakar matahari membuat tubuh sangat tidak nyaman untuk beraktivitas.
8. Pilih snorkle & goggle yang berkualitas baik
Dari pengalaman saya, ada beberapa snorkle sewaan yang patah karena digigit terlalu keras. Selain itu lifejacket sewaan juga sudah banyak yang kehilangan tali pengikatnya. Jika memungkinkan, datanglah sepagi mungkin agar dapat menyewa alat snorkling yang terbaik. Namun jika tidak ingin datang pagi, bawa alat snorkling sendiri mungkin bisa jadi pilihan.
9. Hindari sengatan ubur-ubur
Jika sudah datang musim ubur-ubur, semakin besar pula resiko mereka untuk menyengat pengunjung saat snorkling. Beberapa kawan saya ada yang disengat ketika sedang asyik berenang di Pantai Tiga Warna. Saya pun tidak luput terkena sengatan ubur-ubur. Namun karena saya diamkan (menahan panas dan tidak digaruk), justru makin cepat sembuh daripada kawan-kawan saya yang begitu disengat langsung digaruk-garuk.
Sementara ada 9 saran yang dapat saya bagikan ketika Anda ingin berkunjung ke Pantai Tiga Warna. Ada saran lainnya? Bagikan saja lewat form komentar.
Untuk kontak reservasi Pantai Tiga Warna telah saya sertakan di tulisan yang berjudul “Pantai Tiga Warna – Aquascape Alami di Malang Raya“. Silakan dikunjungi 😀
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam jalan-jalan dan sukses untuk kita semua.
Sumber : http://anomharya.com/2015/07/tips-berkunjung-ke-pantai-tiga-warna-malang/