arum jeram anak nagari manggopoh lubuk basung kabupaten agam sumatera barat. yang mencari sensasi yang mengadu mental dan ardenalin yang menegangkan. lokasi di sungai antokan yg terletak sepanjang kecamatan lubuk basung.keadaan sungai banyak berbatuan dan tebing yang curam bagi yang suka tatangan datang aja ke lokasi tersebut dan perlengkapan yg memadai. kami hanya mencoba tanpa sefty redy, resiko yang sangat  menegangkan. di jamin oke dan puas...bagi laki-laki dan perempuan yang suka tantang silakan dicoba. 

Objek wisata Danau di Atas Danau di Bawah berada didekat Kota Alahan Panjang Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Danau di Atas Danau di Bawah terlihat unik karena berada lokasinya yang berdekatan. Bedanya hanya terletak pada ketinggian kedua danau tersebut. Danau di Atas berada pada ketinggian 1.531 mdpl, sementara Danau di Bawah berada pada ketinggian 1.663 mdpl.
Danau yang biasanya pertama kali didatangi pengunjung adalah Danau di Bawah. Danau di Atas memiliki air yang bisa dibilang tidak begitu dalam untuk ukuran Danau, yaitu 44 mete Di danau ini, anda bisa berwisata air dengan menaiki perahu yang disewakan.
Tidak seperti Danau di Atas, Danau di Bawah pengunjung tidak bisa melakukan wisata air. Ini dikarenakan dalamnya air sekitar 800 meter tetapi pemandangan di sekitar danau ini sangat asri, bagus untuk di abadikan dengan kamera..

Perjalanan pun harus harus melalui jalan curam menurun dari Bukittinggi, serta berliku-liku dengan tikungan tajam atau lebih dikenal dengan dengan Kelok 44. Sudut belokan yang rata-rata 90 derajat dan p adalah 10 KM mulai dari puncak penurunan yang bernama Ambun. Namun rasanya kengerian perjalanan tersebut akan terbayar dengan pemandangan danau biru dan lereng bukit yang sangat indah.
Luas Danau Maninjau adalah sekitar 100 M2 dan bertengger diperbukittan setinggi 461 meter diatas permukaan laut, serta memiliki kedalaman maksimum 495 Meter. Danau ini merupakan sumber air sungai yang bernama Batang Sri Antokan, sementara Puncak Tertinggi diperbukittan Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang.
Danau Maninjau merupakan danau vulkanik yang terletak sekitar 35 KM dari Bukittinggi atau sekitar 1 jam perjalanan. Untuk bisa sampai kesana, kita bisa menggunkan mobil pribadi atau angkutan umum.
Sumber:http://penghubung.sumbarprov.go.id/wisata/4/danau-diatas-danau-dibawah.html
 
Mandeh merupakan kawasan wisata yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan yang berbatas langsung dengan Kota Padang. Kawasan ini hanya berjarak 56 Km dari Padang dengan Luas ± 18.000 Ha dan waktu tempuh sekitar 56 menit. Kawasan Wisata Mandeh melingkupi 7 Kampung di 3 nagari yang dihuni oleh 9.931 jiwa penduduk dengan mata pencaharian bertani, berternak dan nelayan. Objek wisata Kawasan Mandeh (Mandeh Resort) sudah dikenal baik tingkat nasional maupun Internasional dengan adanya investasi asing (Itali), mengembangkan resort wisata yang dikenal dengan Cubadak Paradiso. Bahkan Kawasan Mandeh telah menjadi destinasi utama kebijakan sector pariwisata kebaharian yang dimasukkan kedalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) bersama biak dan Bunaken. Kawasan Wisata Mandeh sangat menjanjikan untuk dijadikan tujuan investasi.
Lokasi ini disebut sebagai Mandeh Resort karena salah satu kampung yang ada di kawasan ini bernama Kampung Mandeh, yang terkenal di bagian tengah Teluk Carocok Tarusan. Teluk Carocok Tarusan cukup landai dan tidak berombak karena disekitarnya terdapat beberapa pulau kecil diantaranya Pulau Traju, Pulau Setan Besar dan Kecil, Pulau Sironjong Besar dan Kecil, selain tentunya Pulau Cubadak. Sementara di bagian selatan kawasan ini tepatnya di Kampung Carocok ada sebuah tanjung meliuk bagaikan kail, sehingga teluk terlihat bagaikan sebuah danau yang menakjubkan dengan riaknya yang selalu bernyanyi tak henti-hentinya.
Disisi utara Kawasan Mandeh terdapat beberapa pulau yang melingkar yaitu : Pulau Bintangor, Pulau Pagang, Pulau Ular, dan Pulau Marak yang berdampingan dengan sikuai Island. Disepanjang pantai dari Kampung Sungai Pisang sampai ke Kampung Carocok kawasannya cukup landai dan berpasir putih dengan beberapa pohon pelindung seperti pohon kelapa, pohon waru, pohon nangka dan lain sebagainya. 7 Kampung dari 3 Nagari di kawasan ini termasuk kedalam kawasan pengembangan wisata yaitu : Kampung Mudiak Air, Kampung simpang Carocok, Kampung Pulau Karam, Kampung Sungai Nyalo, Kampung Sungai Tawar, Kampung Sungai Pinang dan Kampung Teluk Raya. Penduduk di sekitar Kawasan Mandeh terkenal cukup ramah dan cepat berbaur dengan masyarakat pendatang, bahkan suka membantu.
Tidaklah mengada-mengada kiranya, bila kawasan ini dijuluki dengan The Paradise in the Shouth (surga di Selatan), maksudnya di bagian selatan Provinsi Sumatera Barat. Di surga inilah semua kedamaian bisa didapat. Penduduk setempat memanfaatkan ketenangan dan kedamaian teluk ini dengan melayarinya,menyelam serta berlayar dengan kapal penangkapan ikan. Bahkan wisatawan yang datang kesini sering memanfaatkan danau laut ini untuk berenang dari satu pulau ke pulau lainnya, selain tentunya juga untuk menyelam, menyaksikan keindahan dasar laut dengan berbagai bentuk dan jenis kerang dan ikan-ikan yang hidup disana.
Gerbang masuk Kawasan Mandeh dapat dicapai melalui laut dan jalan darat. Bila naik kapal/ boat bisa dari Pelabuhan Bungus, Gaung, Teluk Bayur atau dari Pelabuhan Muara Padang serta Teluk Tarusan. Sedangkan bila melalui jalan darat, terdapat tiga alternative dari tiga ruas jalan yang berbeda. Alternatif pertama dari Pasar Tarusan melalui simpang carocok, dan alternative kedua dari Bungus terus ke Sungai Pinang dan Sungai Nyalo. Ruas jalan terbaru ialah melewati Carocok terus menyusuri bibir pantai dan perbukitan yang landai sepanjang 12,5 Km.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Mandeh
 
Tidak banyak yang akan saya ceritakan mengenai Pantai Tiga Warna karena telah saya tulis sebelumnya di tulisan yang berjudul “Pantai Tiga Warna – Aquascape Alami di Malang Raya“. Jika Anda ingin membaca ulasan dan video yang telah saya buat mengenai Pantai Tiga Warna, jangan baca tulisan ini. Klik link di atas daripada harus membaca tips dari saya ketika berkunjung kesana. Hehe 😀
Pada umumnya berkunjung ke pantai tidak membutuhkan banyak perlengkapan yang merepotkan. Berikut adalah tips berkunjung ke Pantai Tiga Warna:
1. Reservasi minimal 7 hari sebelum kedatangan
Berkunjung ke Pantai Tiga Warna wajib melakukan reservasi. Dari pengalaman saya yang melakukan reservasi untuk 2 hari ke depan ternyata sudah tidak mendapat kuota (100 orang). Selain itu, kunjungan di saat liburan panjang (peak season) sangat tidak saya sarankan. Jika terpaksa harus berkunjung saat peak season, lakukan reservasi minimal 1 bulan sebelum kedatangan.
2. Dapatkan info tentang pasang surut air laut di Pantai Tiga Warna
Pasang surut air laut sangat berpengaruh dengan wilayah bawah laut mana saja yang dapat kita jelajahi. Jika surut, pengunjung akan diarahkan (oleh petugas jaga) untuk berenang di area tertentu. Sayang sekali mengingat karang yang dihampiri banyak ikan tidak tumbuh di semua titik di Pantai Tiga Warna. Disarankan untuk berkunjung saat air laut sedang normal (tidak naik dan tidak surut).
3. Usahakan tiba sebelum pukul 12.00 siang
Perjalanan dari pos administrasi menuju Pantai Tiga Warna membutuhkan waktu paling tidak 60 menit. Jika Anda tiba di pos administrasi lebih dari pukul 12 siang, bisa dibayangkan kondisi jalan pulang pasti akan semakin gelap.
4. Bawalah makanan menuju pantai
Tidak ada yang menjual makanan di sepanjang jalur antara pos administrasi dan Pantai Tiga Warna. Di Pantai hanya akan kita temui penjual mi instan dan air mineral. Jika tidak menyiapkan logistik sendiri dan stok yang dijual di pantai habis, tamatlah riwayat Anda. Hehehe, bercanda 😀
5. Siapkan kamera anti air
Karena Pantai Tiga Warna menawarkan keindahan bawah laut, sayang sekali jika Anda tidak mengabadikannya karena tidak ada kamera bawah air. Terlebih jika hanya sibuk ber-selfie ria di pasir pantai atau ketika berenang. Mengapa tidak melakukannya di pantai lain atau bahkan di kolam renang saja? Hehehe
< btw jika Anda butuh GoPro untuk disewa, saya siap membantu menyediakannya 😉 >
6. Siapkan fisik Anda
Jalan kaki sekitar 120 menit (PP) dan berenang selama maksimal 2 jam akan membuat tubuh Anda ‘bekerja’ lebih. Jika tidak terbiasa, mungkin menuju Pantai Tiga Warna akan menjadi sangat melelahkan. Terlebih jika keesokan harinya harus ‘ngantor’ dan mengakibatkan kurangnya performa bekerja. Bisa jadi bos Anda tidak memperbolehkan lagi untuk liburan. Hehehe
7. Jangan lupa sunblock
Penggunaan Sunblock sangat saya sarankan karena kegiatan snorkling di bawah teriknya matahari mampu membuat Anda terlena. Wajah dan kulit bisa menjadi gosong dan bahkan terbakar. Sunburn atau terbakar matahari membuat tubuh sangat tidak nyaman untuk beraktivitas.
8. Pilih snorkle & goggle yang berkualitas baik
Dari pengalaman saya, ada beberapa snorkle sewaan yang patah karena digigit terlalu keras. Selain itu lifejacket sewaan juga sudah banyak yang kehilangan tali pengikatnya. Jika memungkinkan, datanglah sepagi mungkin agar dapat menyewa alat snorkling yang terbaik. Namun jika tidak ingin datang pagi, bawa alat snorkling sendiri mungkin bisa jadi pilihan.
9. Hindari sengatan ubur-ubur
Jika sudah datang musim ubur-ubur, semakin besar pula resiko mereka untuk menyengat pengunjung saat snorkling. Beberapa kawan saya ada yang disengat ketika sedang asyik berenang di Pantai Tiga Warna. Saya pun tidak luput terkena sengatan ubur-ubur. Namun karena saya diamkan (menahan panas dan tidak digaruk), justru makin cepat sembuh daripada kawan-kawan saya yang begitu disengat langsung digaruk-garuk.
Sementara ada 9 saran yang dapat saya bagikan ketika Anda ingin berkunjung ke Pantai Tiga Warna. Ada saran lainnya? Bagikan saja lewat form komentar.
Untuk kontak reservasi Pantai Tiga Warna telah saya sertakan di tulisan yang berjudul “Pantai Tiga Warna – Aquascape Alami di Malang Raya“. Silakan dikunjungi 😀
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Salam jalan-jalan dan sukses untuk kita semua.
Sumber : http://anomharya.com/2015/07/tips-berkunjung-ke-pantai-tiga-warna-malang/
Destinasi wisata Kaliurang menyuguhkan Anda akan sebuah keindahan alam nan memikat di kaki Gunung Merapi Jogjakarta. Inilah salah satu pesona dari sejumlah tempat wisata di Jogja yang populer di kalangan penikmat perjalanan. Secara administratif, Kaliurang terletak di Desa Hargobinangun, Kec. Pakem, Sleman, Jogjakarta. Daerah ini berada di ketinggian sekitar 900 meter dpl pada arah selatan Gunung Merapi dan berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Yogyakarta. Kontur wilayah yang berada di dataran tinggi membuat suhu udara di Kaliurang begitu sejuk dengan kisaran suhu antara 20 hingga 25 derajat Celcius.
Perjalanan menuju kawasan wisata Kaliurang memberikan Anda suguhan panorama yang mengagumkan, dengan gunung menjulang tinggi, bentang alam nan hijau di sebelah kanan dan kiri jalan, serta udara yang begitu segar. Belum lagi aneka taman bermain di Kaliurang dan hiburan perjalanan alam yang menyenangkan. Inilah sebab mengapa Kaliurang menjadi salah satu destinasi wisata keluarga yang favorit di Jogja, pilihan tepat untuk wisata anak-anak Anda di alam terbuka.
Eksistensi objek wisata Jogja yang satu ini telah berlangsung sejak zaman Belanda ada di Indonesia. Di masa itu, Kaliurang adalah salah satu tempat tujuan peristirahatan para nyonya dan meneer Belanda. Di masa kini, infrastruktur dan fasilitas publik di kawasan Kaliurang terjaga sedemikian baik dan semakin lengkap serta menjadi salah satu objek wisata andalah Sleman di Jogjakarta.
Destinasi wisata Kaliurang menyuguhkan Anda akan sebuah keindahan alam nan memikat di kaki Gunung Merapi Jogjakarta. Inilah salah satu pesona dari sejumlah tempat wisata di Jogja yang populer di kalangan penikmat perjalanan. Secara administratif, Kaliurang terletak di Desa Hargobinangun, Kec. Pakem, Sleman, Jogjakarta. Daerah ini berada di ketinggian sekitar 900 meter dpl pada arah selatan Gunung Merapi dan berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Yogyakarta. Kontur wilayah yang berada di dataran tinggi membuat suhu udara di Kaliurang begitu sejuk dengan kisaran suhu antara 20 hingga 25 derajat Celcius.
Perjalanan menuju kawasan wisata Kaliurang memberikan Anda suguhan panorama yang mengagumkan, dengan gunung menjulang tinggi, bentang alam nan hijau di sebelah kanan dan kiri jalan, serta udara yang begitu segar. Belum lagi aneka taman bermain di Kaliurang dan hiburan perjalanan alam yang menyenangkan. Inilah sebab mengapa Kaliurang menjadi salah satu destinasi wisata keluarga yang favorit di Jogja, pilihan tepat untuk wisata anak-anak Anda di alam terbuka.
Eksistensi objek wisata Jogja yang satu ini telah berlangsung sejak zaman Belanda ada di Indonesia. Di masa itu, Kaliurang adalah salah satu tempat tujuan peristirahatan para nyonya dan meneer Belanda. Di masa kini, infrastruktur dan fasilitas publik di kawasan Kaliurang terjaga sedemikian baik dan semakin lengkap serta menjadi salah satu objek wisata andalah Sleman di Jogjakarta.
Pantai Sundak tak hanya memiliki pemandangan alam yang mengasyikkan, tetapi juga menyimpan cerita. Nama Sundak ternyata mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis.
Agar tahu bagaimana evolusinya, maka pengunjung mesti tahu dulu kondisi pinggiran Pantai Sundak dulu dan kini. Di bagian pinggir barat pantai ketika YogYES berkunjung terdapat masjid dan ruang kosong yang sekarang dimanfaatkan sebagai tempat parkir. Sementara di sebelah timur terdapat gua yang terbentuk dari batu karang berketinggian kurang lebih 12 meter. Memasuki gua, akan dijumpai sumur alami tempat penduduk mendapatkan air tawar.
Wilayah yang diuraikan di atas sebelum tahun 1930 masih terendam lautan. Konon, air sampai ke wilayah yang kini dibangun masjid, batu karang yang membentuk gua pun masih terendam air. Seiring proses geologi di pantai selatan, permukaan laut menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Batu karang dan wilayah di dekat masjid akhirnya menjadi daratan baru yang kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonominya hingga saat ini.
Ada fenomena alam unik akibat aktivitas tersebut yang akhirnya menjadi titik tolak penamaan pantai ini. Jika musim hujan tiba, banyak air dari daratan yang mengalir menuju lautan. Akibatnya, dataran di sebelah timur pantai membelah sehingga membentuk bentukan seperti sungai. Air yang mengalir seperti mbedah (membelah) pasir. Bila kemarau datang, belahan itu menghilang dan seiring dengannya air laut datang membawa pasir. Fenomena alam inilah yang menyebabkan nama pantai menjadi Wedibedah (pasir yang terbelah). Saat YogYES datang wedi tengah tidak terbelah.
Perubahan nama berlangsung beberapa puluh tahun kemudian. Sekitar tahun 1976, ada sebuah kejadian menarik. Suatu siang, seekor anjing sedang berlarian di daerah pantai dan memasuki gua karang bertemu dengan seekor landak laut. Karena lapar, si anjing bermaksud memakan landak laut itu tetapi si landak menghindar. Terjadilah sebuah perkelahian yang akhirnya dimenangkan si anjing dengan berhasil memakan setengah tubuh landak laut dan keluar gua dengan rasa bangga. Perbuatan si anjing diketahui pemiliknya, bernama Arjasangku, yang melihat setengah tubuh landak laut di mulut anjing. Mengecek ke dalam gua, ternyata pemilik menemukan setengah tubuh landak laut yang tersisa. Nah, sejak itu, nama Wedibedah berubah menjadi Sundak, singkatan dari asu (anjing) dan landak.
Tak dinyana, perkelahian itu membawa berkah bagi penduduk setempat. Setelah selama puluhan tahun kekurangan air, akhirnya penduduk menemukan mata air. Awalnya, si pemilik anjing heran karena anjingnya keluar gua dengan basah kuyup. Hipotesanya, di gua tersebut terdapat air dan anjingnya sempat tercebur ketika mengejar landak. Setelah mencoba menyelidiki dengan beberapa warga, ternyata perkiraan tersebut benar. Jadilah kini, air dalam gua dimanfaatkan untuk keperluan hidup penduduk. Dari dalam gua, kini dipasang pipa untuk menghubungkan dengan penduduk. Temuan mata air ini mengobati kekecewaan penduduk karena sumur yang dibangun sebelumnya tergenang air laut.
Nah, bila kondisi tahun 1930 saja seperti yang dikatakan di atas, dapat diperkirakan kondisi ratusan tahun sebelumnya. Tentu sangat banyak organisme laut yang memanfaatkan bagian bawah karang yang kini menjadi gua dan wilayah yang kini menjadi daratan. Karenanya, banyak arkeolog percaya bahwa sebagai konsekuensi dari proses geologis yang ada, banyak organisme laut yang tertinggal dan kini tertimbun menjadi fosil. Soal fosil apa yang ditemukan, memang hingga kini belum banyak penelitian yang mengungkapkan.
Selain menawarkan saksi bisu sejarahnya, Sundak juga menawarkan suasana malam yang menyenangkan. Anda bisa menikmati angin malam dan bulan sambil memesan ikan mentah untuk dibakar beramai-ramai bersama teman. Dengan membayar beberapa ribu, Anda dapat membeli kayu untuk bahan bakar. Kalau malas, pesan saja yang matang sehingga siap santap. Yang jelas, tak perlu bingung mencari tempat menginap. Pengunjung bisa tidur di mana saja, mendirikan tenda, atau tidur saja di bangku warung yang kalau malam tak terpakai. Kegelapan tak perlu diributkan, bukankah membosankan jika hidup terus terang benderang? sumber: https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/sundak/

Pantai Carocok

Pantai carocok ini Terletak disebelah barat kota Painan, berjarak kira-kira 2 km dari Pasar Painan.
Pantai ini Sangat Terkenal di Sumatera Barat Maupun Indonesia, menurut sebagian orang, Pantai Carocok ini tidak kalah dari Pantai Semenanjung Kra di Malaysia atau Pantai Sanur di Bali.
Dalam kawasan Objek Wisata Pantai Carocok Painan ini Juga terdapat sebuah Pulau Batu Karang yang tersambung dengan ujung Bukit Langkisau.Yaitu Pulau Batu Kareta. Dahulu Pulau Batu Kareta dapat dicapai hanya Pada saat air laut Surut, akan tetapi sejak dibangunnya Jembatan oleh Pihak PEMKAB Pesisir Selatan Pulau Batu Kareta ini dapat dicapai kapan saja karna sudah terintegrasi dengan jembatan.
Tidak itu saja sekitar 200 meter Kebarat Pantai carocok ini terletak sebuah pulau kecil yang bersejarah,yaitu Pulau Cingkuak. Dipulau ini dapat kita jumpai bekas-bekas Reruntuhan Benteng Portugis. Menurut Sejarah Pertama kali Portugis menjejakan kakinya di Pesisir Pulau Sumatera adalah di Pulau Cingkuk ini. Di samping benteng Portugis tersebut di pulau ini juga ada sebuah makam orang portugis (MADAME VAN DER KAMPEN) ditandai dengan adanya Prasasti.
Pulau kecil yang berpasir putih dan berair sangat bersih serta sangat tenang ini sangat ramai dikunjungi orang untuk berwisata terutama pada saat hari libur.Berbagai kegiatan dapat dilakukan di pulau cingkuk ini mulai dari mandi air laut , Snorkling sampai memancing dapat dilakukan disini
Untuk mencapai pulau ini tidak susah,anda cukup berdiri di ujung jembatan wisata pantai Carocok Painan yang Berada dihadapan Pulau Cingkuk, Beberapa orang tukang perahu bermesin tempel akan menghampiri anda, menawarkan jasanya untuk mengantarkan anda Ke Pulau Cingkuk.
Kembali ke Pantai carocok Painan.Saat yang paling indah di pantai carocok painan adalah disaat matahari akan tengelam, Panorama Jingga Sunset yang memantul diatas Permukaan Samudera Indonesia Sangat Bagus disaksikan disini.